Segala Puji dan Syukur marilah kita panjatkan kepada Allah SWT atas kelimpahan karunianya sehingga sampai detik ini kita masih diberikan kesehatan dan umur panjang,terlebih masih bisa mengunjungi blog sederhana ini..hehe..
Sholawat dan salam tak lupa mari kita haturkan kepada Baginda Nabi Muhammad SAW,semoga berkat Sholawat yang senantiasa kita ucapkan di dunia ini kelak dapat menghantarkan kita untuk bertemu Beliau di Yaumul Mahsyar...Aminn Ya Rabb..
Sebelum kita membahas kisah para Sahabat Nabi marilah kita Awali dengan Kisah Nabi Muhammad SAW,karena dengan membaca kisahnya membawa keberkahan sendiri bagi kita.
1.Kisah Perjalanan Baginda Nabi Muhammad SAW ke Thaif
Sembilan Tahun sudah Baginda Nabi Muhammad SAW mengemban dakwah di mekkah namun apa yang di hasilkan,,orang-orang kafir mekkah selalu menyakiti dan memperolok Nabi beserta Sahabatnya yang telah memeluk Islam, Sembilan tahun itu pula Baginda Nabi Muhammad SAW selalu mengajarkan Tauhid, mengupayakan hidayah untuk kaumnya namun hasil yang di dapatkan ternyata tidak sesuai dengan harapan,hanya mereka yang telah memeluk Islam yang mau mengikuti ajakan dan ajaran nabi walaupun jumlah mereka masih sangat sedikit, dan disamping itu ada juga orang yang baik hatinya yang selalu membantu keperluan Nabi dalam segala bentuk,dialah Abu Thalib paman nabi sendiri,walaupun dia belum memeluk Islam tapi perjuangannya demi membantu Baginda Nabi Muhammad SAW dalam menysiarkan agama merupakan karunia tersendiri bagi umat ini..
Tapi kebanggaan ini tidak berlangsung lama karena pada tahun kesepuluh setelah kenabian Allah SWT telah memanggil orang yang baik hati ini,sejak saat itu kaum kafir quraisy mendapat kesempatan untuk mencegah perkembangan Islam dan semakin gencar menyakiti kaum muslimin,bahkan sampai mereka berani melukai fisik Baginda Nabi Muhammad SAW beserta kaum muslimin lainnya yang jumlahnya masih sedikit.
Baginda Nabi Muhammad SAW pun mencoba meninggalkan Mekkah dan menuju ke suatu tempat yaitu Thaif yang sebagian besar didiami oleh kabilah Tsaqif,harapan beliau jikalau kabilah ini mau menerima dakwah Islam beliau, maka Thaif merupakan pondasi awal penyebaran Islam.
Setelah memasuki thaif,Baginda Nabi Muhammad SAW pun langsung menemui para tokoh kabilah ini,beliau berbicara dengan mereka dan menjelaskan maksud dan tujuan beliau yaitu mengajak mereka kepada agama Allah SWT, dan supaya mereka mau membantu Baginda Nabi Muhammad SAW dalam menyebarkan agama ini, akan tetapi mereka bukannya menerima atau paling tidak menolak dengan cara yang sopan,mereka malah mencaci dan menghina nabi, padahal mereka adalah tokoh pemuka di kabilah tersebut, sebagaimana kebiasaan bangsa Arab yang selalu memuliakan tamu yang datang.
Salah satu dari mereka berkata, "oh..jadi kamu muhammad nabi yang diutus oleh Allah itu?" Dan ada juga yang berkata, "Apakah Allah tidak menemukan orang selain kamu untuk menjadi nabi ?, aku tidak akan mau mengikuti agama yang engkau bawa,jikalau benar bahwa engkau adalah seorang nabi maka Allah akan membalasku karena penolakanku, tapi jikalau kau pembohong maka aku tidak mau mengikuti seorang pembohong".
Akan tetapi Baginda Nabi Muhammad SAW memiliki hati yang tangguh,beliau tidak berputus asa bahkan beliau terus berupaya mendekati masyarakat umum, tetapi tidak seorang pun mau mendengarkan beliau bahkan mereka menghardik dan mengusir beliau untuk cepat-cepat meninggalkan kampung mereka,"tinggalkan segera kampung ini,pergilah kemanapun kamu suka!"
Ketika Baginda Nabi Muhammad SAW bersiap-siap meninggalkan kampung Thaif karena sudah tidak dapat diharapkan lagi hidayah akan kampung tersebut, maka mereka para pemuka kabilah tersebut menyuruh anak-anak dari kampung untuk mengikuti nabi,mereka mencaci,mengganggu bahkan mereka melemparinya dengan batu hingga kaki beliau berlumuran dengan darah, dalam keadaan seperti itulah Baginda Nabi Muhammad SAW pergi meninggalkan Thaif.
Di tengah perjalanan beliau istirahat sejenak karena sudah jauh dari kampung Thaif dan sudah tidak diikuti oleh anak-anak,dalam keadaan seperti itu Baginda Nabi Muhammad SAW berdoa kepada Allaw SWT yang artinya :
"Ya Allah, aku adukan kepadamu lemahnya kekuatanku, habisnya upayaku, dan kehinaanku dalam pandangan manusia. Wahai yang Maha Penyayang melebihi segala Penyayang, engkaulah Tuhan orang-orang yang tertindas, dan engkaulah Tuhanku. Kepada siapakah engkau serahkan diriku?kepada orang asing yang akan memandangku dengan muka masam atau kepada musuh yang engkau kuasakan kepadanya segala urusanku? Tiada keberatan bagiku, asal engkau tidak murka kepadaku. Perlindunganmu sudah cukup bagiku. Aku berlindung kepadamu dengan Nur Dzat-mu yang menyinari segala kegelapan, dan dengannya menjadi baik segala urusan dunia dan akhirat, aku berlindung dari turunnya kemarahan-mu kepadaku. Aku sanggup berbuat apa saja, hingga engkau ridha. Tiada daya dan upaya melainkan dengan-mu."
Allah SWT penguasa seluruh alam mendengar doa nabi dan memerintahkan malaikat Jibril AS untuk menemui Baginda Nabi,"Allah SWT mendengar ucapanmu dan jawaban kaummu,dan dia megutus malaikat penjaga gunung yang siap melaksana perintahmu." Setelah datang Malaikat penjaga gunung dan memberi salam kepada Nabi, "aku diperintahkan Allah SWT dengan ijinnya apapun yang engkau perintahkan pasti ku lakukan, jika engkau menghendaki akan kubenturkan gunung-gunung disekitar kampung thaif ini sehingga siapa saja yang tinggal di dalamnya akan hancur binasa, atau pilihlah bagaimana hukuman yang engkau kehendaki."
Namun jawaban yang keluar dari orang yang mulia ini sungguh diluar dugaan manusia,beliau tidak menghendaki akan adanya balasan bagi kaum yang telah menolaknya ataupun yang menyakitinya malahan beliau mendoakan nya, "aku hanya berharap kepeda Allah SWT, seandainya saat ini mereka tidak menerima Islam, semoga kelak diantara keturunan mereka akan lahir orang-orang yang menyembah dan beribadah kepada Allah SWT."
Demikianlah akhlak mulia yang dimiliki Nabi Kita Muhammad SAW,beliau sama sekali tidak memiliki pikiran untuk membalas perbuatan kaum yang telah menyakitinya.
Sekarang marilah kita bercermin dan lihatlah diri kita, kita terus mengaku umat nabi Muhammad SAW dan selalu membanggakan Agama ini tapi jika ada sedikit saja orang atau saudara sesama muslim yang menyakiti kita, kita tak terima dan membalasnya dengan lebih kejam, bahkan ada juga yang menuntut balas seumur hidup,padahal segala suri tauladan untuk hidup ini sudah di cerminkan melalui manusia pilihan yaitu Baginda Nabi Muhammad SAW, dan kita tinggal belajar darinnya,, tapi apakah kita mampu...??

Tambahkan Komentar